Makan dengan Mata Tertutup Sampai Moment Tangis-Tangisan di TDA Camp Lampung
I AM BACK!!!
Seneng banget bisa balik lagi ngeblog di sini, hiks.. Maaf ya beberapa hari ini agak sibuk jadi kurang update. (memang ada yg nungguin updatean blog ini ya? muehehe.. kayaknya ga deh.. :( ya sudah lah, langsung aja pengen share pengalaman ikut TDA Camp 2 minggu yang lalu, tanggal 27-28 Februari 2016 di Metro Lampung. Yuukk..
Jadi gini ceritanya, saya ikut TDA Camp sebagai syarat untuk jadi anggota resmi TDA. Selain itu juga tentunya mendapat manfaat silaturahim dengan teman-teman TDA Lampung dan juga mendapatkan fasilitas Kelas Mentoring Bisnis (KMB) selama 2 tahun. Jadi ikut deh TDA Camp Metro walaupun sebenarnya saya dari Bandar Lampung, yah gak apa-apa kebetulan TDA Camp Metro diadakannya pas memang lagi gak ada jadwal apa-apa. Jadi bisa ikutan.
Pendaftarannya sudah 1 bulan sebelumnya. Pengumumannya sudah menggema di grup Whatsap sejak Januari. Biayanya Rp.700.000 sudah termasuk makan, coffee break, alat tulis, kaos, dan penginapan. Bagi yang ikut menurut panitia harus kumpul pukul 6 pagi di depan Enhai Surabi Kedaton.
Maka pagi-pagi buta, saya sudah berangkat. Tepat pukul 6 TENG! sampai di Enhai. Dan sudah ada beberapa teman-teman yang menunggu di sana. Seperti kebiasaan orang Indonesia pada umumnya, keberangkatan ke Metro ngaret hampir satu jam saudara-saudara! Karena satu dan dua hal, gak ngerti deh. Padahal itu berdiri2 di pinggir jalan depan Enhai, cape deh.. :'( (mudah2an gak ada panitianya nih yang baca hehe..)
![]() |
Foto bersama sebelum berangkat TDA Camp Metro 2016 |
Berangkat nebeng mobilnya Mbak Yuli sama suaminya. Kebetulan yang wanita hanya Mbak Yuli (pengusaha hijab dan baju muslimah) siapa tahu ada yang mau order hehe.., Mbak Ana Diana yang buka JNE di Rajabasa, dan diriku. Ya cuma bertiga wanitanya. Jadi berdua sama Mbak Ana nebeng mobilnya Mbak Yuli. Yang cowok2 gak tau deh nasibnya muehehe.... :D Oya, thanks to Mbak Cici untuk mukena katun Jepangnya. Mukenanya bagus banget.. Makasih banyak Mbak.. :D
Mobil berangkat menuju iDea Indonesia di Kauman Metro. Kebetulan ownernya adalah Pak Eko Desri yang juga Ketua TDA Metro (walaupun belum diangkat resmi hahayy..!!) karena kabarnya Pak Eko baru resmi diangkat pada acara Pesta Wirausaha Mei 2016 nanti.
Lanjut...
Sampai di iDea Indonesia, registrasi dulu terus dapet tas kertas yang isinya ATK, nametag, sama kaos TDA Camp Metro. Antara seneng campur sedih karena bajunya warna putih :( jadi harus pakai double karena takut transparan, dan ternyata size M gak sedikit kecil, tapi overall kaosnya keren kok hehe..
Acara dibuka oleh Ketua DPRD Metro, bu Ana. Sebelumya ada sambutan dari Ketua TDA Bandar Lampung dan Ketua TDA Metro.
Masuk ke acara. Pak Fauzi Rachmanto yang merupakan seorang coach berhasil membawakan suasana fun dan asyik selama acara dengan games-games seru. Kami dibagi menjadi lima kelompok dengan satu kelompok terdapat 8 orang. Saling kenalan dan juga harus menghafal nama, hobi, bisnis, dari masing-masing anggota kelompok. Waktu itu ketua kelompok kami Pak Idham, pengusaha es beton, mantep banget bisnis bapak satu ini. Oya masing-masing kelompok didampingi panitia, waktu itu yang dampingi kelompok kami Mas Mario.
![]() |
Kelompok 3 Kelompok Ceria ^_^ |
Saat tiba makan siang, mata semua peserta TDA Camp ditutup kain, hanya 1 orang dari masing-masing kelompok yang dibuka. Tujuannya agar bisa menjadi penunjuk jalan untuk teman-teman yang matanya tertutup. Lucu dan kocak banget. Kita semua jadi pegang-pegangan karena harus menuju ruang makan yang ada di lantai 2. Horornya adalah tangga menuju ke atas itu nggak ada pegangannya. Jadi bener-bener kacau. Ribut banget minta tunjukin arah jalan. HaHaaAA...
Siksaan berikutnya dimulai ketika ternyata penutup mata tetap belum boleh dibuka. Jadilah makan sambil mata tertutup. Dan yang palng nyiksa nyiksa banget tuh ya, menu siang itu adalah ayam pedas mas opik yang pedesnya sumpah nampol banget ampe bikin idung meler. Bayangin mata tertutup sambil hidung meler wkwkwkk...:D
Bagian epicnya adalah makan siang yang disajikan saat itu di dalam kotak. Nasi kotak gitu lah yaa. Nasinya itu ditutup kertas. Believe it or not, ada peserta yang sampai 10 menitan acara makan belum ketemu nasinya! Gokil sumpah! Kalau kelompok kami untungnya Mas Rama yang waktu itu matanya gak ditutup, berbaik hati bukain nasi kita dan kasih air minum..
![]() |
Makan dengan mata ditutup itu bener2 greget |
![]() |
Nasinya manaaa...?? |
Itu tadi pengalaman pertama kali seumur hidup makan dengan mata tertutup, seru juga ternyata hehee...
Setelah menyelesaikan makan siang dan solat zuhur berjamaah, Pak Fauzi Rachmanto menggiring peserta untuk lebih dalam mengenali dirinya sendiri. Apa yang paling membuat termotivasi. Kita diminta sharing di dalam kelompok masing-masing, and it was saddest moment.
Hampir semua peserta menangis. Saya yang awalnya pengen nguat-nguatin diri akhirnya malah gagal. Gagal total malahan. hehe..
Di moment ini saya menyadari kalau saya tidak sendirian. Teman-teman pengusaha yang baru merintis bisnisnya juga mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan, kejadian menyedihkan, sampai hampir putus asa. Ada yang dihina-hina tetangganya, ada yang merasa bersalah karena belum bisa membahagiakan keluarga karena bisnisnya belum juga menampakkan hasil, ada yang merintis dari memulung. Ahh.. ternyata kita semua sama. Tidak ada yang namanya sukses instan. Semuanya perlu proses dan perjuangan.
Sebuah pengalaman berharga dari TDA Camp Metro 27-28 Februari 2016. Sampai jumpa lagi teman-teman. Sukses untuk semuanya... :) :) :)
![]() |
Foto Bersama Seluruh Peserta dan Mentor TDA Camp Metro 2016 |
Post a Comment for "Makan dengan Mata Tertutup Sampai Moment Tangis-Tangisan di TDA Camp Lampung"